Kaká
lahir di Brasilia pada tanggal 22 April 1982 (27 tahun) dengan nama
Ricardo Izecson dos Santos Leite. Ia lahir di sebuah keluarga penginjil
yang kaya raya. Ayahnya bernama Bosco Izecson Pereira Leite dan
Ibunya bernama Simone Cristina dos Santos Leite. Biografi lengkapnya
dapat dilihat disini: http://id.wikipedia.org/wiki/Kaká.
Sejak
kecil dia sudah senang sekali dengan dunia sepakbola. Bahkan saat
remaja dia pernah terkenal sebagai pemain cadangan di Sao Paulo
(Brasil). Saat usia 18 tahun, Kaká mengalami cedera punggung yang
berbahaya pada saat berenang. Bahkan dokter sudah memberikan vonis
kalau Kaká tidak akan bisa bermain bola lagi, bahkan parahnya dia
terancam lumpuh seumur hidup. Secara mengejutkan tidak ada
operasi/terapi yang bisa menolongnya saat itu.
Tapi
dia tahu kemana harus minta pertolongan saat semua orang tidak ada yang
bisa menolongnya. Kaká berdoa untuk minta kesembuhan. Ia berjanji
kalau suatu saat bisa sembuh dan bertanding lagi ia akan
mempersembahkan semuanya untuk Tuhan. Keajaiban pun terjadi, setahun
setelah kecelakaan (tahun 2001) Tuhan menyembuhkannya. Dia sembuh
total dan bisa bermain sepakbola lagi. Bahkan Tuhan memberikan bonus
atas ketaatannya dengan menjadi pemain utama di Sao Paulo. Suatu hal
yang luar biasa!
Pada perjalanan karirnya, dia pun
dipanggil ke tim nasional Brasil bersama dengan pemain-pemain terbaik
dunia. Dia menjadi anggota tim nasional Brasil untuk Piala Dunia 2002.
Saat itu dia memang hanya menjadi cadangan, tapi dia tetap bersyukur
dan yakin bahwa Tuhan sedang merendanya untuk menjadi yang luar biasa
(Amin!). Dalam parade/selebrasi kemenangannya saat Piala Dunia 2002,
ia memamerkan kaos kesayangan yang bertuliskan “I LOVE JESUS” yang
juga menginspirasikan teman-temannya. Saat diwawancarai di TV dan
ditanya kenapa dia melakukan hal itu, Kaká menjawab:
“Saya
ingin memperlihatkan melalui hidup dan kerja saya, apa yang telah
Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang TUhan
akan lakukan dalam hidup mereka!”
Karier Kaka
Dalam
waktu singkat Kaká pun jadi bintang dan disertai dengan kepindahannya
ke AC Milan pada 2003. Dia juga menjadi pujaan wanita karena
ketampanannya. Namun Kaká adalah orang yang punya prinsip. Ia tidak
tergiur dengan kesuksesan dan tetap menjaga kekudusannya dan cintanya
dengan kekasihnya di Brasil (Caroline Celico). Walaupun kehidupannya
dekat dengan wanita cantik, model, pesta, dan kemegahan, Kaká selalu
menghindari itu semua. Bahkan dia tidak pernah membawa Caroline tinggal
berdua dengannya di Italia sebelum mereka menikah.
Akhirnya
tahun 2005 Kaká menikahi Caroline dalam sebuah upacara yang sangat
sederhana di sebuah gereja di Brasil. Dalam jumpa pers ia menyatakan
bahwa ia masih perjaka dan Carol masih perawan. “Itu adalah periode yang
penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua. Saya seorang pria
normal dan pasti bisa tergoda untuk melakukan hubungan sebelum
pernikahan, tapi saya harus bisa melewatinya”.
Walaupun
banyak isu menerpa, namun Kaká membuktikan bahwa dia adalah murid
Kristus sejati. Saat final liga Champions tahun 2007, ia menjadi
pahlawan kemenangan AC Milan melawan Liverpool. Kaká langsung merayakan
kemenangannya dengan menunjukan kaos yang bertuliskan: “I BELONG TO
JESUS” kemudian berlutut dan berdoa di tengah lapangan. Peristiwa ini
disaksikan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Bagi Kaká dan kita semua
fans AC Milan, kemengan itu sungguh sebuah mujizat. Milan dikepung
oleh 3 klub inggris: Manchester United, Liverpool, dan Chelsea. Berkat
kegemilangannya saat itu, Kaká pun dinobatkan sebagai pemain terbaik
dunia. Tawaran kontrak tinggi dari klub-klub lain pun berdatangan.
Bahkan Manchester City berani menawarnya dengan harga 107 juta Pounds
(Rp. 2,1 triliun). Tapi semua itu ditolaknya setelah dia berdoa
berminggu-minggu dan itu bukan jawaban Tuhan untuk masa depannya.
Ketaatannya
bagi Tuhan membuatnya menjadi sesuatu yang berkilau. Dia berikan
segalanya bagi Tuhan. Perjalanan yang dilaluinya buka tanpa halangan.
Popularitas, kekayaan, hidup mewah, glamor, pesta pora, semua itu tidak
dapat membeli ketaatannya bagi Tuhannya dan mengubah prinsip
hidupnya:Taat pada Tuhan!
Kehidupan pribadi dan agama
Kaká
menikahi Caroline Celico di Gereja pada 23 Desember 2005, dua tahun
setelah kepindahan Kaká dari Sao Paulo ke Milan. Caroline dilahirkan
pada 26 Juli 1987, anak dari Rosangela Lyra, direktur Dior di Brazil dan
Celso Celico, seorang pengusaha. Dia dan Kaká bertemu pada tahun 2001
ketika ia masih seorang menjadi seorang siswi dan Kaká masih bermain
untuk São Paulo Football Club. Pernikahannya dihadiri 600 orang,
termasuk rekan-rekan pesepak bola: Cafu, Ronaldo, Adriano, Dida, Júlio
Baptista dan juga pelatih nasional Brasil, Carlos Alberto Parreira.
Caroline berencana mendapatkan gelar sarjana bisnis dari universitas di
Milan.
Kaká adalah seorang penganut Kristen yang
taat. Dia dikenal suka memakai Christian gear dari dulu: dia pernah
memakai T-shirt dengan tulisan I Belong to Jesus dalam beberapa
pertandingan, seperti saat perayaan kemenangan Brasil di Piala Dunia
2002, dan perayaan Scudetto Milan pada Mei 2004. Dia menggunakan
sepatu yang ditambah dengan tulisan pada lidah sepatunya. Tiap kali ia
mencetak gol dia menunjuk dengan jari-jarinya ke langit sebagai tanda
terim kasihnya kepada Tuhan dan mungkin ini yang pertama bagi seorang
pesepak bola yang di levelnya: Dia bangga bahwa dia masih virgin
ketika dia menikah.
Tidak seperti kebanyakan pemain
bola lainnya, minuman yang disukai Kakà hanyalah air putih dimana
kebanyakan pesepak bola lainnya lebih suka menenggak minuman-minuman
keras sambil berpesta di bar. Walau sempat diremehkan rekan-rekannya,
ia tetap konsisten pada pendiriannya sehingga akhirnya ia justru
dihormati teman-temannya, keukaanya mendengar musik gospel juga aneh
di kalangan pemain yang lain ia sangat mengidolakan penyanyi gospel
Brasil, Aline Baros. Kakà suka dengan kepribadiannya yang saleh. Semua
rekan-rekannyanya sama sekali tidak mengetahui Aline Baros karena
mereka mungkin lebih memilih musik bertipe rock, dan lain-lain. Hal
ini pulalah yang dulu membuat hubungan Kakà dan Andriy Shevchenko
sangat dekat, Shevchenko juga seorang pribadi religius sehingga Kakà
merasa begitu dekat dengannya, namun hubungan itu harus terputus
setelah Shevchenko pindah ke Chelsea musim 2006, tetapi Kakà terkadang
masih menyempatkan diri menghubungi Shevchenko. Kakà sangat menyukai
warna putih yang melambangkan kesucian serta ketulusan. Kakà sangat
suka berdoa, bahkan ia sering mengajak rekan-rekannya turut berdoa.
Kakà termasuk seorang penggila mobil Ferrari, ia suka dengan modelnya
yang sporty dan elegan. Kakà juga mengidolakan aktor Tom Hanks.
BRAVO KAKA......
Comments :
0 komentar to “Bravo Kaka !!”
Posting Komentar
Terimaksih atas Komentar anda, Semoga Blog ini menjadi lebih baik. Salam....